Itenerary n Budget Nusa Tenggara Trip

Liburan akhir tahun 2013 kali ini begitu istimewa, karena rencana liburannya bisa dibilang agak mendadak, sehingga persiapannyapun tak panjang. Begitu memutuskan untuk berlibur menuju timur, yang pertama ingin dilakukan adalah ikut paket sailing 4 hari dari Lombok hingga Labuan Bajo. Sesampainya di Labuan Bajo belum tau apa yang akan terjadi, hingga akhirnya ada 2 teman yang akan bergabung, sehingga memutuskan untuk overland Flores dari Labuan Bajo hingga Maumere, dengan pertimbangan sharing cost 3 orang bisa menghemat banyak pengeluaran. Berikut ringkasan perjalanan dan biaya yang diperlukan (incl. tiket).

Untuk mendaftar sailing trip, kita dibantu teman baikku, Mariza dengan @lagunatrip -nya memberikan potongan harga Rp.100rb dari harga yang ditawarkan oleh Kencana Tour, waaah awalan yang bagus niy….tengkyu somuch ya mariza.

Perjalanan ini dimulai dari 22 Desember 2013, berangkat dari Jakarta menggunakan pesawat pertama menuju Lombok. Bukan mo gaya2an siy berangkat dengan Garuda yang termasuk pesawat kelas bisnis, tapi harga yang ditawarkan maskapai lain hanya terpaut sedikit saja lebih murah, namun fasilitas yang diberikan Garuda jauh lebih baik, jadi sesekali berlibur dengan pesawat kelas bisnis masih boleh donk ya.

Setibanya di Lombok, sudah ada Eddi yang juga akan ikut dalam sailing trip. Jadi siang itu di Lombok kita sewa motor dan jalan-jalan bebas ga jelas juntrungan….kita menyusuri pantai-pantai cantik di utara lombok, dari Senggigi hingga pantai Sira di Bayan, lalu berakhir di Kota Mataram untuk belanja perbekalan di kapal dan janjian makan malam dengan seorang sahabat lama yang bermukim di Lombok, Nita, kita akan makan makanan khas lombok, Ayam Taliwang, Plecing kangkung dan beberuk yang nikmat sangat.

Hari keberangkatan sailing trip, kita dijemput dengan menggunakan bis dari pihak Kencana Tour untuk briefing di Senggigi. Usai briefing, kita diantar dengan bis menuju Labuan Lombok di Lombok Timur untuk memulai sailing. Kapal yang kita gunakan sejenis phinisi yang cukup besar. Saat ini peserta tour mencapai 50 orang, terdiri dari 25 orang group besar dari sebuah komunitas di Jakarta, 10 orang grup Teacher EF asal Inggris dan Skotlandia, dan sisanya adalah pendaftar mandiri seperti yang didominasi tourist asing asal Australi, Swedia, Spain, Jerman, hanya aku, eddi dan odi yang lokal.

Sailing di akhir bulan Desember bukanlah ide yang baik, kita meninggalkan pelabuhan lombok timur dengan langit kelabu dan hingga 3 hari selanjutnya, awan kelabu itu terus mengikuti (tapi hatiku cerah ceria kog). Sailing malam itu ditemani angin kencang dan hujan, berhasil mengayun kapal bagai naik kora-kora di dufan sepanjang malam, dan ganjaran dari goyangan kapal semalam suntuk adalah hampir seluruh penghuni kapal jekpot berjamaah saat pulau Moyo sudah di depan mata.

Pulau Moyo menjadi persinggahan pertama, ada air terjun cantik disana, lalu kita ke pulau satonda untuk snorkeling dan juga ada danau di tengah pulaunya. Sore usai dari satonda kita di suguhi pemandangan indah kalong yang migrasi dari sebuah pulau dan sunset yang lumayan indah menutup hari ini, sebelum kita kembali digoyan badai dalam perjalanan menuju Gili Lawa.

Gili lawa adalah tempat favorit, alasanku mengikuti sailing trip ini adalah pemandangan spektakuler dari Gili Lawa. Menjelang sore kita sudah di pulau komodo dan Pink Beach ada di depan kita. Hari terakhir di kapal kita berkunjung ke pulau Komodo dan Rinca, untuk berjumpa dengan kakak komo dan yang tercantik adalah pink beach.

Akhir sailing trip ini adalah labuan bajo, dan bagiku ini adalah starting point dari overland flores yang sudah direncanakan. Di Labuan Bajo sudah menunggu om doni, jadi kita bertiga ; aku, eddi dan om doni akan menjelajahi sebagain Nusa Bunga ini, bersama driver kita yang lucu dan menggemaskan Jimy.

Dari Labuan bajo kita menuju Dintor, sebagai starting point untuk mengunjungi desa tradisional Wae rebo. Di Wae Rebo kita bermalam semalam, menikmati kehidupan desa yang indah dan menyenangkan, bersyukur sangat bisa mengunjungi tempat cantik ini dengan masyarakatnya yang luarbiasa ramahnya dan siapkan perut untuk minum kopinya enak.

Destinasi selanjutnya adalah kota Ruteng, lalu icip-icip sopi dan menikmati sunset cantik di Aimere sebelum akhirnya bermalam di Bajawa, kota sejuk dengan pemandangan gunung Inerie. Di Bajawa kita berkunjung ke desa Adat Bena, desa adat masyarakat Ngada yang unik, sempatkan beli tenun ikat disini, walau hanya selembar selendang atau syal.

Lanjut menuju timur, kita mampir makan siang di pantai batu hijau lalu terus ke Ende untuk berjumpa dengan bung Karno, kota yang menjadi inspirasi lahirnya Pancasila.

Tujuan terakhir kita adalah danau Kelimutu, Tuhan sungguh sangat berbaik hati kepada kita, di penghujung desember ini, diberikannya kita sunrise yang sempurna di tempat yang luarbiasa cantiknya. God Bless us with the bright blue sky on the peak of Kelimutu. Ending yang cantik sebagai penutup tahun 2013.

Berikut rincian biaya dari keseluruhan perjalanan ini :

• Tiket jakarta – Lombok (Garuda)	Rp. 900.000
  Sewa motor di Lombok	Rp. 50.000 + bbm 20.000
  Penginapan di Senggigi (homestay)	Rp. 170.000
  Sailing Trip	Rp. 1.750.000 (disc. 100.000)
  Hotel Puncak Waringin lb. bajo	Rp. 350.000 (sharing 3 org )
  Sewa mobil + driver + bbm	Rp. 600.000 x 5 (sharing 3 orang)
  Penginapan om martin di Dintor incl makan malam	RP. 600.000 (sharing 3 org)
  Waerebo (menginap+ makan, guide, donasi desa)	RP. 1.000.000 (sharing 3 org)
  Hotel Edelweis Bajawa	Rp. 400.000 (sharing 3 org)
  Andy’s Lodge ds. Moni	Rp. 600.000 (sharing 3 orang)
  Makan + donasi desa/tempat wisata	RP. 600.000 (sharing 3 org)
  Tiket Maumere – Bali ( sky)	Rp. 900.000 + 10.000 (airport tax)
  Tiket Bali – Jakarta (Lion)	Rp. 550.000 + 40.000 (airport tax)