Selamat Datang di Pulau Derawan

Image

Waktu tempuh menyeberang dari Tanjung Batu – Pulau Derawan hanya 25 menit, didukung dengan cuaca yang baik, langit biru dan laut yang tenang. selama 25 menit tersebut kami masih bersenang hati karena diberkati dengan cuaca cerah di akhir bulan Desember yang cuacanya biasaya selalu hujan.

Kami langsung di antar ke penginapan diatas air, Penginapan Lestari milik Haji Ismail, langsung menyambut kedatangan kami di dermaga kayu tempat boat mas Silo berlabuh. unloding barang dilakukan secara estafet dari boat naik keatas jembatan kayu. kami diantar ke kamar pesananan kami, kamar dengan fan dan kamar mandi luar, demi penghematan pengeluaran. harga sewa permalamnya adalah Rp. 100.000, kami menempati 2 kamar. Image

Image

Usai membereskan barang bawaan, kami mulai melihat-lihat dan penampakan pertama yang ku temukan adalah seekor penyu besar berenang tepat di bawah penginapan. Air laut yang bening memungkinkan kami untuk melihat ke dasarnya. Seakan menyampaikan selamat datang bagi kami di Derawan yang begitu indah. Dengan santainya Penyu hilirmudik di bawah penginapan, memakan rumput lamun yang tumbuh subur di pasir.Image

Sore hari ini sangat cerah, sayang bila kami hanya leyeh-leyeh nikmat di kamar, sehingga kami memutuskan untuk jalan-jalan santai menikmati perkampungan Pulau Derawan yang berpasir putih dan rimbun dengan pohon-pohon karsen meneduhi jalan.

Image

Pulau Derawan cukup kecil, bentuknya memanjang dan berjalan dari ujung ke ujung santai   takkan menghabiskan waktu 1 jam. pasir putih yang lembut menjadi jalan yang nyaman, diapit rumah-rumah yang mulai beralih fungsi bukan hanya sekedar rumah, tapi juga menjadi toko kelontong, penginapan sekelas wisma / guesthouse dan tempat makan. sehingga pendapatan masyarakat Derawan bukan lagi dari nelayan namun penyediaan jasa bagi wisatawan yang berlibur di pulau Derawan, seiiring semakin ramai wisatawan yang berkunjung ke Derawan.

sambil berjalan santai, kami masih menemukan ikan-ikan yang dijemur untuk ikan asin, penjual es campur, penganan kecil, kelapa muda, jagung bakar, asesories kerang bahkan yang membuat kami terperangah adalah menemukan ‘Nemo’ di jual dalam kantong-kantong bening…kasian nemo, cannot find the way home.Image

Image

Dalam perjalanan santai sore ini, kami menemukan kapling bertulisakan namaku ‘ELVI’, …yeeeiiii punya tanah di pinggir pantai..*ngimpi* hahahahahaa…langsung saja plang tersebut jadi objek foto wajib buat lucu2an ahahahhaaaa *sungguh ini adalah hal ga penting, tapi biarlah buat seru-seruan. Image

Di penghujung pulau kami tiba di Derawan Dive Resort, resort pertama di Pulau Derawan, menurut info dari pak Ismail, pemiliknya orang Pontianak dan berkat jasanyalah Derawan berhasil dikenal sekarang. Resort ini adalah yang paling mewah di Pulau Derawan, seperti saat ini ada keluarga Kapolda Kaltim berlibur di Derawan, dan mereka menginap di salah satu kamar terbaik di Derawan Dive Resort, jangan tanya berapa harga nginepnya, karena kalo buat aku siy, penginapan cuma tempat rebahan bobok aja, aktivitas lebih banyak di luar, sayang kalo mahal-mahal.

Image

Diujung pulau ini memiliki pantai yang begitu ramai, kalo menurutku seperti pantai Bandengan di Jepara atau Carita di Banten. Banyak keluarga dan anak-anak yang bermain di pantai berpasir putih, pedagang menggelar dagangannya dan banana boat sarat penumpang tampak ramai hilir mudik mengantar pengunjung. seru juga pantainya, walau ramai tapi tetap bersih dan nyaman untuk bermain-main.ImageImage

kami melanjutkan hingga ke dermaga paling ujung, dermaga dengan jembatan kayu yang panjang, aku menyebutkan ‘puertu amor – dermaga cinta’.., karena saat berfoto dan bergaya apapun di dermaga ini terlihat begitu indah, pasti jatuh cinta dengan photo-photo di atas dermaga ini.ImageImageImage

Image

Puas di Puerto Amore kami berjalan lagi ke pantai, ada arena volly pantai, lengkap dengan tribun penonton, yang merupakan venue PON beberapa tahun lalu, masih dalam kondisi baik, dan tribunnya yang tinggipun lagi-lagi menjadi tempat kami berpoto-poto….*narsis sangat*

Image

sore itu berakhir di ujung pulau dengan penampakan absrasi pada sebuah gazebo dan pohon tumbang. kami kembali menuju penginapan. mulai mandi dan leyeh-leyeh nikmat. sayang sore ini tak ada sunset karena ditelan awan yang menggerumbul di barat.

IMG_0108 (Small)

Image

seiring hilangnya senja, bulanpun muncul, bersyukur sekali kami mendapatkan bulan purnama bersinar terang diatas langit Derawan, Bulan yang belum beranjak naik ke puncak langit masih berhasil di abadikan dengan kamera pocketku walau tak maksimal tapi lumayanlah.

Image

Malam ini kita keluar untuk makan malam, ada banyak warung makan sepanjang jalan, tinggal pilih berselera dengan makanan apa, tapi kami tak berminat untuk makan berat, sehinga kami terdampar di sebuah rumah makan dengan menu nasi goreng dan mie rebus untuk mengganjal lapar malam ini. kita kembali berjumpa mas Silo yang mengantar kita ketempat rental Snorkel gear dan Fin bagi yang tidak membawa, aku yang sudah membawa perlengapan jadi santai saja menunggu yang lainnya mengepaskan agar nyaman dipakai nantinya.

kembali ke penginapan dan dilanjut dengan ngobrol-ngobrol ringan, kita tidak boleh tidur terlalu larut karena besok pagi kita akan ke Pulau Maratua dan Kakaban, yang artinya akan snorkeling seharian….yeeeeeeiiiiii

-vii-

7 pemikiran pada “Selamat Datang di Pulau Derawan

    1. itu poto lelumpatan aja kog, bukan mo bikin levitasi, takapa kurang bagus, yang penting hati senang riang gembira.
      makanan berat itu seperti kepiting, ikan bakar, ayam, daging…berat di kantonglah harganya…hahahahahhaaaa……

    1. backpack dlm artian murah??atu dlm artina sendiri?? sebaiknya ga sendiri, karena harus sewa boat. minimal 5 orang seperti kita, sewanya jadi lbh murah dan bisa dpt boat yang kecil, shg lbh maksimal untuk singgah snorkeling dan ke pulau-pulau

Tinggalkan Balasan ke bjo Batalkan balasan